Pandangan Muslim Kuil Suci

Baitullah/Bayt'ul-Lah ertinya Rumah Tuhan dalam Islam adalah sebutan untuk Kaabah yang terletak di Masjidil Haram, sedangkan Masjid yang jauh (Masjid Al-Aqsa/Baitul Maqdis) adalah sebutan untuk seluruh kawasan situs suci Al-Haram asy-Syarif pada tempoh awal Muslim (bukan hanya bangunan fizik Masjid yang dibangunkan dibahagian belakang situs haram Asy-Syarif sahaja (binaan asal oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan). Ketika memasuki Yerusalem, Khalifah Umar Al-Khattab, yang pertama kali menemukan lokasi Masjid Daud (dengan dibantu oleh uskup Palestina) sesuai sifat-sifat yang digambarkan Nabi Muhammad kepadanya. Abdul Malik bin Marwan juga membangun Qubbat As-Sakhrah yang menaungi Sakhrah (batu hampar suci) yang pernah menjadi arah kiblat solat jika berada di dalam kawasan Al-Haram asy-Syarif (sewaktu zaman Nabi Muhammad di Makkah). Setiap masjid adalah Rumah Tuhan (Bait Allah), sehingga Masjid biasanya dinamakan dengan nama-nama Allah misalnya Baitur-Rahman (Rumah Sang Maha Penyayang], Baitus-Salam (Rumah Sang Maha Pendamai}, dan sebagainya.

Perjalanan Israk

Al-Quran dalam Surat Al Israa’ :1-8, menceritakan peristiwa Israk dan sejarah umat terdahulu. Awal surah ini merupakan isyarat kepada umat Islam sebagai umat yang akan menjadi besar, padahal saat itu umat Islam adalah golongan yang kecil dan lemah.

  • 1. Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
  • 2. Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman) : “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,
  • 3. (yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.
  • 4. Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”.
  • 5. Maka apabila datang datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
  • 6. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan
  • 7. Apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
  • 8. Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan), niscaya Kami kembali (mengazabmu), dan Kami jadikan neraka Jahanam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.

Kaabah adalah rumah ibadah pertama

Firman Allah:

Tercantum di dalam Al-Quran, surah ke-3 yang menyebutkan:

"Sesungguhnya Rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadah umat manusia adalah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan petunjuk bagi semua manusia". (Surah Ali Imran: 96-97)

Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim a.s. pernah berdoa:

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman, di dekat Rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, yang demikian itu agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur” (Surah 14:37)

Selain itu:

Dan ingatlah ketika Ibrahim diuji Tuhan-Nya dengan beberapa kalimat perintah dan larangan lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata : “ Dan saya mohon juga dari keturunanku”. Allah berfirman : “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang zalim. Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan Rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian Maqom Ibrahim tempat shalat” dan telah Kami perintahkan kepada Ismail : “Bersihkanlah Rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku' dan yang sujud". (Surah 2:124-125)

Juga:

“Dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail seraya berdo’a: Ya Tuhan kami terimalah daripada kami amalan kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau dan mengajarkan mereka Al-Kitab (Al-Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Surah 2 : 127-129)